Saturday, January 5, 2013

Pria Sejati



Pria Sejati

Seminar Untuk Mempelajari Fenomena Gerakan Pria Sejati

 

    Pendiri Gerakan ini bernama Edwin Louis Cole yang mengarang buku “Kesempurnaan seorang pria” dan “Menjadi Pria Sejati”

    Di Indonesia tokohnya bernama Eddy Leo

   Gerakan ini menekankan suatu TARGET yaitu para pria untuk menjadi seorang PRIA SEJATI

   Dan Target itu sudah diprogramkan dan sampai mencapai keadaan menjadi seorang pria seperti Yesus (contoh PRIA SEJATI)

   Dalam pembinaannya disebutkan bahwa menjadi seorang pria sejati adalah PILIHAN. Jadi bergantung pada keputusan kita, mau melangkah atau tidak.

 

    Menurut Edwin Louis Cole:

   Target Menjadi PRIA SEJATI digambarkan sebagai target memasuki tanah Kanaan

   Kalau masuk ke tanah Kanaan akan bisa meraih hidup dengan “Potensi Maksimal”. Setiap Pria diberi kesempatan untuk masuk ke tanah Kanaan, untuk mengembangkan potensi kepriaan di dalam diri mereka sendiri secara maksimal

   Dosa yang dianggap paling besar adalah dosa percabulan, maka Allah berjanji bahwa orang yang bisa mengalahkan dosa percabulan akan duduk bersama dengan DIA di takhta-Nya, orang tersebut sanggup mencapai kekudusan.

   Jalan Pemberesan dosa adalah dosa-dosa itu harus diakui. Dosa hanya bisa hilang dari dalam kehidupan manusia melalui mulut.

 

  Fenomena yang terjadi dalam Gerakan ini adalah seorang Pria baru menjadi Pria sejati kalau ia berani mengaku dosa perselingkuhan atau dosa lainnya dihadapan istrinya

  Ini dianggap suatu “prestasi” yang luar biasa

  Didukung dengan kesaksian-kesaksian yang membanggakan dan diberi penghargaan (applause)

 

Friday, January 4, 2013

Kerja Praktek Arsitektur (KESIMPULAN DAN SARAN)


KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
Kerja praktek merupakan sarana yang baik bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu arsitektur terutama di bidang kerja. Banyak hal yang didapatkan mahasiswa selama menjalani kerja praktek di lapangan yang berupa pengetahuan yang tidak ditemui secara teoritis di masa perkuliahan. Pengalaman tersebut sangat diperlukan mahasiswa arsitektur untuk memasuki dunia kerja di masa yang akan datang.

Pada perencanaan Kerja Praktek dengan objek perencanaan Gedung RTX RSUD Ulin Banjarmasin ini mengalami beberapa proses, yaitu sebagai berikut:

1.    Proses pelelangan yang menggunakan sistem pelelangan terbatas dengan proses penunjukannnya sebagai berikut:
a.    Undangan Mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
b.    Penjelasan (Aanwijzing) Pekerjaan Perencanaan.
c.    Pemasukkan dan Pembukaan Dokumen Penawaran.
d.    Evaluasi Penawaran Oleh Panitia.
e.    Negosiasi Harga Dari Penawar.
f.    Usulan Penetapan Harga.
g.    Penetapan Harga Jasa Konsultan Perencana.
h.    Pengumuman Pemenang Konsultan Perencana.
i.    Surat Keputusan Pengadaan Jasa Konsultan.
j.    Surat Perjanjian .

2.    Proses pra rencana meliputi perencanaan awal seperti site plan, layout, denah, tampak, dan potongan.

3.    Pada tahap perencanaan mengalami kendala penyesuaiaan desain yaitu:

Thursday, January 3, 2013

Kerja Praktek Arsitektur (Pembahasan)

PEMBAHASAN
III.1. Perencanaan Umum
Secara umum pekerjaan perencanaan lebih banyak berupa pekerjaan studio yaitu di dalam ruangan, namun terkadang disertai  pekerjaan lapangan yaitu berupa survey lapangan mengenai kondisi eksisting site. Secara detail pekerjaan lapangan meliputi antara lain:
1)    Tahap Konsep Rencana Teknis
a.    Tahap penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualitas tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab jangka waktu perencanaan.
b.    Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang dan lain-lain.
c.    Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana, keterangan rencana kota dan lain-lain.
2)    Tahap Rencana Teknis
a.    Gambar-gambar rencana tapak
b.    Gambar-gambar pra rencana bangunan
c.    Perkiraan biaya bangunan
d.    Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
e.    Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat
f.    Laporan hasil kegiatan lokakarya value engineering(khusus untuk bangunan diatas 12.000 m2 atau lebih dari 8 lantai)
3)    Tahap Rencana Detail
a.    Gambar rencana teknis bangunan lengkap
b.    Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c.    Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
d.    Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang diperlukan
4)    Tahap Pelelangan
a.    Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
b.    Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan

Wednesday, January 2, 2013

Kerja Praktek Arsitektur (Tinjauan Proyek)

TINJAUAN PROYEK

II.1. Data Umum
Proyek Pembangunan Gedung RTX Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Periode III merupakan proyek bangunan pemerintah yang merupakan kelanjutan dari pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Umum Daerah Ulin Banjarmasin yang menyeluruh dan dibangun secara bertahap. Dalam proyek ini ada tiga tahap pelaksanan yang dikerjakan secara berkala.

a.      Nama dan Lokasi Proyek

- Pekerjaan:     Pembangunan Gedung RTX Rumah Sakit Umum 

Daerah Ulin Banjarmasin

- Lokasi:          Komplek Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, Jl. A. Yani km.1,5 Banjarmasin.

b.      Pemberi Tugas

Owner atau pemilik bangunan atau pemberi tugas adalah yang akan memiliki bangunan. Owner biasanya :

A.    Orang biasa (perseorangan)

B.     Wakil dari suatu instansi (dinas)

C.     Wakil dari suatu perusahaan swasta.

D.    Wakil dari suatu organisasi atau koperasi.

Pemberi Tugas adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin pada kegiatan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung APBD Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2005.

Tuesday, January 1, 2013

Kerja Praktek Arsitektur (Pendahuluan)


PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Pembangunan lingkungan binaan, terutama berupa fisik bangunan serta lingkungannya, dewasa ini berkembang pesat dan dinamis. Derasnya arus informasi dan teknologi, semakin menuntut mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan, tidak hanya dibangku kuliah tetapi juga melalui sumber-sumber pengetahuan lain termasuk ilmu praktis didunia kerja.
Ilmu pengetahuan yang diperoleh terkadang tidak sesuai antara teori-teori dengan kenyataan. Hal ini terjadi karena seringkali perlu penyesuaian antara teori dan kondisi dilapangan. Hal ini seringkali terjadi juga pada dunia arsitektur.
Untuk dapat memberikan pengetahuan yang lebih mengenai ruang lingkup pekerjaan arsitektur yang sebenarnya, antara lain dapat dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan dan ikut serta dengan pekerjaan proyek-proyek yang berkaitan dengan arsitektur dalam jangka waktu tertentu. Keikutsertaan ini dapat dilakukan pada perusahaan konsultan, kemudian membandingkannya dengan teori-teori yang di dapat selama perkuliahan.
Secara teoritis, mahasiswa diajarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem perencanaan suatu proyek yang sesuai dengan standar yang berlaku. Melalui kerja praktek perencanaan  mahasiswa dapat mengaplikasikannya kemudian membandingkan ilmu pengetahuan yang didapat didunia kerja melalui orang-orang yang berpengalaman, sehingga didapat ilmu praktis didunia kerja yang sangat mempengaruhi perencanaan proyek dan pengalaman kerja.